Langsung ke konten utama

Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Dalam Keluarga Sejak Dini


 

Sampah plastik rumah tangga

Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Dalam Keluarga Sejak Dini

Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan untuk berbagai produk. Mulai dari kebutuhan industri hingga keperluan rumah tangga. Salah satu produk dari plastik yang banyak digunakan rumah tangga adalah kantong plastik. Dilansir dari situs citarumharum.jabarprov.go.id disebutkan rata-rata pertahun, 182,7 milyar kantong plastik digunakan masyarakat.

Dalam skala yang lebih kecil, di tingkat dusun/lingkungan. Sampah kantong plastik masih menimbulkan masalah lingkungan yang signifikan. Mulai dari menjadi penyumbat aliran drainase dan parit-parit. Sampah kantong plastik juga mencemari lahan pertanian.  Tertimbun di lahan bertahun-tahun namun belum terurai sehingga mengurangi kesuburan lahan pertanian.

Pun dengan kebiasan masyarakat yang masih belum memiliki tempat dan belum tepat dalam mengelola sampah rumah tangganya. Kebiasaan masyarakat untuk membakar sampah rumah tangganya menimbulkan masalah baru, yakni polusi udara.

Maka, perlu diupayakan secara sistematis. Pembiasaan pengelolaan sampah mulai dari skala rumah tangga. Untuk itu ruang-ruang pendidikan baik formal, non atau informal. Perlu didorong memiliki pembelajaran yang menumbuhkan kesadaran akan pengelolaan sampah secara mandiri dan sederhana.

Dimulai dari kesadaran untuk memilah sampah dan pemahaman kategori/jenis sampah. Sehingga sampah-sampah plastik yang dihasilkan rumah tangga mudah untuk diolah dalam proses tahap lanjutan.

Mulai dari pembiasaan

Melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), diharapkan keluarga sebagai ruang pendidikan in formal, kemudian lingkungan, taman bacaan masyarakat, taman pendidikan quran, dan lainnya yang merupakan ruang pendidikan non formal. Mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan pada anak-anak.

Di Tahap awal, anak-anak perlu dilatih untuk terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Hal ini sangat penting, sebab banyak sampah yang berserakan, bukan karena tidak adanya tempat sampah yang tersedia. Namun, karena orang-orang tidak terbiasa membuang sampah sesuai tempatnya.

Ketika anak memiliki kebiasaan itu hingga dewasa, maka satu masalah dasar terkait sampah yang ada dilingkungan telah terselesaikan. Jauh dari itu semua, anak telah memiliki karakter yang positif dan kesadaran lingkungan. Dengan demikian, anak telah berkontribusi untuk mengurangi sampah yang akan berserakan di sembarang tempat.

3R Untuk Keberlanjutan

Setelah pembiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya telah efektif pada anak. Makanya saatnya anak dikenalkan pada pemahaman dan kebiasaan yang lebih efisien. Pada fase ini, orang tuas perlu melakukannya secara bertahap dan berjenjang.

Sehingga anak, lebih mudah untuk mengerti dan terbiasa dengan model pengelolaan sampah, yang akan menjadi kebiasaan sampai dewasa. Tentu dalam prosesnya orang tua perlu banyak referensi aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan bersama anak.

Orang tua, dapat memulai dengan membawa kantong belanjaan sendiri ketika berbelanja bersama anak. Kemudian menjelaskan serta menyarankan anak untuk memilih barang dengan kemasan yang dapat diisi ulang atau dapat digunakan kembali.

Lebih lanjut, orang tua juga sangat memungkinkan untuk mengajak anak untuk mulai mengumpulkan sampah kantong atau kemasan plastik yang ada di rumah. Dengan begitu, secara bersama-sama dapat membuat satu produk dari olahan sampah plastik.

ecobrick
        Diantara pilihan produk, ecobrick menjadi satu yang sangat sederhana bahan dan cara pembuatannya. Dan dapat dikerjakan anak-anak, tentu dengan pengawasan orang tua. Ecobrick juga salah satu produk olahan sampah yang tahapan pembuatannya dapat dilakukan anak-anak.

Nah, pada prosees tersebut anak telah melakukan seluruh prinsip 3R dalam pengelolaan sampah. Lebih jauh lagi, anak tidak sekadar memahami dan cakap melakukan prinsip 3R, tetapi juga telah tumbuh kebiasaan dan karakter yang sangat baik pada anak tentang kesadaran akan menjaga lingkungan.

 

 

#literasi

#ekoliterasi #lingkungan #ecobrick

#kelasbukuberjalan #jalaninbukumu

 

 

Komentar

Poupuler

Langkah Mengatur Waktu Anak Bermain HP

    Waktu Anak Bermain HP Best Practice Parenting , by Arbi zulham              Sudah sangat umum, kita mendapati fenomena anak usia dini bermain smartphone . Anak bermain gadget dengan durasi tak terbatas. Konten-konten yang diakses anak lepas dari pengawasan orang dewasa. Menghadapi kondisi seperti itu tak sedikit orang tua yang mulai kewalahan. Merasa habis akal untuk menertibkan anaknya yang berlebihan bermain gadget.            Apa dialami banyak orang, sebagaimana tersebut di atas. Keponakanku pun mengalaminya, Kayla Sabrina Bashir. Kayla salah satu dari banyak anak yang belum bisa tertib waktu saat bermain gadget. Bahkan terkadang kayla bisa bermain dan akan berhenti hanya ketika baterai gadgetnya habis. Aku, nenek kayla, dan tantenya sudah mencoba untuk mengingatkan agar menghabiskan sedikit waktu saja ketika bermain gadget. Bahkan sudah beberapa cara dilakukan, sep...